Selasa, 31 Juli 2012

Tiga Puluh Persen Guru Tasikmalaya Masih Gaptek


Tasikmalaya - Di saat Uji Kompetensi Guru (UKG) hari pertama yang kacau, kemarin (30/7) muncul data bahwa sebanyak 30 persen guru tersertifikasi di Kota Tasikmalaya masih gagap teknologi (gaptek).   ”Kita secara jujur mengakui bahwa masih ada sekitar 30 persen guru masih gaptek dari 3.579 guru yang telah dinyatakan lulus sertifikasi,” ujarnya ditemui di sela monitoring UKG di SMPN 1 Tasikmalaya kemarin (30/1). Tidak bisanya guru mengakses teknologi komputer membuat mereka, kata Dadang, resah dan stres menghadapi UKG, karena ujian dilaksanakan via internet.

”Para guru resah akibat karena ketidaktahuan menggunakan komputer dan internet sehingga mereka cenderung menolak UKG,” tuturnya.

Mengapa masih ada guru yang gaptek? Kata Dadang, karena guru-guru itu telah berumur lebih  dari 50 tahun sehingga pengaksesan teknologinya kurang. Padahal di zaman yang semakin maju, kebutuhan akan IT sangat penting, bahkan akan menjadi keperluan primer. ”Adanya teknologi itu untuk mempermudah dan kita semua berharap para guru dapat mampu mengoperasikan komputer sehingga akan mempermudah setiap pekerjaan,” tuturnya. ”Untuk itu jadikan UKG ini sebagai modal awal untuk para guru bahwa pengetahuan teknologi sangatlah penting dimiliki,” tambahnya.

Salah seorang guru peserta UKG, Ipah (58) mengaku mampu mengoperasionalkan komputer dan kerap menggunakan internet. “Saya sering buka internat untuk membuka facebook atau mencari data di google,” tandas guru SMP ini. (kim)

Senin, 30 Juli 2012

UKG Proyek Mubazir


Belajar Mengajar Akan Terganggu
TASIK – Pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru (UKG) hari ini (30/7) terus menuai kritik dari para pendidik.
“Para guru tetap akan mengikuti ujian, meskipun hingga kini mereka masih mengkritik kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas para guru,” ujar Pimpinan Pengurus Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Kota Tasikmalaya Dadang Abdul Patah  dihubungi Radar, kemarin (29/7).
Ujian kompetensi hari ini diikuti guru TK, SD dan SMP. Sedangkan ujian kompetensi bagi guru SMK/SMA akan diundur hingga bulan Oktober 2012.
Dadang yang juga Kepala SMPN 11 Tasikmalaya mengatakan para guru menilai UKG sebagai proyek mubazir. “Dasar hukum digelarnya UKG tidak jelas, parameter penilaian juga tidak jelas ditambah efektivitas sasaran UKG sangat rancu,” tuturnya.
Apalagi, kata Dadang, dalam ujian tersebut hanya menyeleksi dua dari empat kompetensi guru yang harus dimiliki. Kurangnya sosialisasi dan persiapan infrastruktur yang masih amburadul juga membuat para guru merasa setengah hati dalam melakukan UKG. “Apalagi bila dikaitkan dengan sertifikai guru, hanya menambah permasalahan saja adanya UKG ini,” tegasnya.
Dadang memprediksi sebanyak 25 sampai 35 persen guru tidak akan mengikuti UKG dengan bermacam alasan. Bahkan, dirinya menerima informasi ada guru yang risau dan putus asa untuk tidak hadir dalam UKG, sehingga muncul istilah UKG itu, “Ujian Kegelisahan Guru.”
Dadang mengaku telah menerima beberapa pengaduan terkait pelaksanaan UKG. Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) menolak dan telah menginstruksikan kepada anggotanya untuk memboikot penyelenggaraan UKG.
“Hasil UKG ini tidak berpengaruh apa-apa. Hanya sebuah seremonial akademik dan bertujuan untuk pemetaan kompetensi yang ending-nya merupakan sebuah proyek besar untuk bisa melakukan diklat–diklat guru,” urai dia.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya Deri Daswara mengatakan sebanyak 3.665 guru akan melakukan Uji Kompetensi Guru.
Ujian itu, kata Deri, untuk mengetahui pemetaan penguasaan kompetensi guru dari segi kompetensi pedagogik dan profesional, sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru.
Deri mengatakan sepengetahuannya pelaksanaan UKG akan berjalan serempak di Indonesia. Soal yang harus dijawab sebanyak 100 buah dengan metode pilihan ganda dan waktu penyelesaian selama 120 menit. Pengisian jawaban dilakukan secara online.
“Nantinya soal UKG itu akan dikirim dari pusat langsung lewat online satu jam sebelum ujian dimulai. Setelah itu kelayakan guru akan diuji selama 120 menit,” tuturnya saat dihubungi kemarin (29/7).
Tambah Deri, para guru akan diberi kesempatan mengisi soal yang telah disediakan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya via alat dan perangkat komputer. Masing-masing tempat ujian dibina satu orang instruktur. “Yang saya ketahui, satu gelombang akan diisi 20 orang guru dengan sistem per gelombang,” ujarnya.
Ia menjelaskan UKG akan dimulai pukul 07.30. Sebelum mengisi soal, guru harus menunjukkan KTP asli, kartu peserta dan foto copy sertifikasi yang sudah dilegalisir. “Saat ujian, para guru tinggal membaca soal dan memilih jawaban yang berada di layar komputer,” tuturnya.
“Soal–soal yang akan diisi para guru tidak sama karena soal diberikan secara acak sehingga tidak mungkin saling mencontek, walaupun tidak ada penghalang atau sekat saat melakukan ujian,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Tasikmalaya Prof Dr H Dedi Herawan MPd mengatakan UKG harus dijadikan catatan penting dan pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Karena, faktanya saat ini guru merasa keberatan dan memprotes UKG akibat tidak mampu atau mahir mengoperasikan dan menggunakan komputer apalagi internet.
“Saya pesimis terhadap pelaksanaan UKG ini karena apakah jaringan internet bisa lancar bila digunakan sekaligus dalam waktu yang sama untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.
Namun, Dedi menyarankan agar guru tidak usah merasa resah atau khawatir dengan ujian tersebut. Karena, ujian ini tujuannya mengetahui kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran sehari-hari.
“Guru harus selalu siap dan guru yang belum memenuhi kriteria yang telah ditentukan, sehingga nantiya akan mendapatkan pembinaan dan tentunya keuntungan bagi guru,” tandasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Drs H Oslan Khaerul Falah mengatakan UKG dilkasanakan di 16 sekolah, antara lain; SMAN 1 sampai 10, SMP 1, 2, 5 dan SMPN 9. Ditambah, tiga SMK yakni SMKN 1, 2 dan SMKN 3.
Meski sekolah-sekolah tersebut dipakai kegiatan UKG, Oslan mengimbau pihak sekolah tidak meliburkan siswanya saat pelaksanaan UKG. “Kan ada tiga gelombang. Jadi nanti guru bisa saling bantu. Guru yang gelombang pertama bisa menitipkan (muridnya, red) kepada guru yang gelombang kedua (untuk memberikan pengajaran, red),” saran dia.
UKG dimulai sejak pukul 08.00 di lab komputer sekolah-sekolah yang ditunjuk. Setiap guru melaksanakan UKG di tempat berbeda meski satu sekolah. Penempatan UKG didasarkan pada tahun angkatan sertifikasi dan mata pelajaran.
Tiap sekolah, kata Oslan, hanya ada satu pengawas. Jika tak berhalangan, Oslan akan mengawasi jalannya UKG ke setiap sekolah. “Insya Allah saya keliling. Kalau tidak ditugaskan ke Bandung. Karena besok ada rakor (di Bandung),” tandasnya.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan meskipun tidak ada imbauan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya untuk diliburkan tetapi faktanya ada beberapa sekolah meliburkan diri akibat guru yang mengikuti UKG. “Ini (UKG) hanya akan membuang waktu dan menggangu kegiatan belajara siswa,” tuturnya.
Apalagi, kata Ucu, Disdik tidak pernah memberikan sosialisasi atau penjelasan kepada para guru, paling tidak seharusnya ada surat edaran kepada semua sekolah, terkait digelarnya UKG. (kim)

Sumber

Rabu, 25 Juli 2012

Supir Angkot Tasikmalaya Minta Tuslah Menjelang Lebaran


Sebelum Jelas Komitmen Pihak Manajemen Terhadap UKM dan Tenaga Kerja Lokal
KOTA, (KP).-
Ketua Komisi B DPRD Kota Tasikmalaya Ade Ruhimat mengisyaratkan agar Pemerintah Kota Tasikmalaya menghentikan sementara proses pembangunan pasar modern Ramayana sebelum klausul kerja sama dan komitmen dari pihak manajemen belum jelas. Pihaknya mengaku belum tahu komitmen dari manajemen Ramayana terhadap Usaha Kecil Menangah, serapan tenaga kerja dan lainnya. 
“Sejauh ini belum ada semacam koordinasi dari Eksekutif, dalam hal ini BPPT untuk membahas rencana pembangunan itu. Mestinya kan sebelum pembangunan dimulai, kami di DPRD bisa diberi tahu, sehingga bisa mengkaji baik-buruk dari rencana tersebut,” ungkap Ade di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (23/7). 
Di samping itu, pihaknya juga mengaku khawatir jika kehadiran pasar modern baru justru makin mematikan pasar tradisional maupun pasar modern yang sudah ada. 
“Jadi sebelum dilanjutkan, saya berharap pemerintah maupun pihak manajemen Ramayana untuk menghentikan terlebih dulu proses pembangunan dengan mengedepankan dulu pembahasan secara komprehenshif soal baik buruknya rencana pembangunan tersebut,” kata Ade. 
Memang, diakui Ade, Pemerintah kota Tasikmalaya memiliki visi menjadi kota termaju dalam perdagangan. tetapi, katanya, Pemkot tidak semestinya bernafsu untuk terus memberi izin pembangunan pasar modern seperti itu. Apalagi, jika rencana tersebut malah memunculkan persaingan yang kurang sehat. 
Soal moratorium pemberian iZin pasar modern yang sempat mengemuka dalam beberapa tahun terakhir, Ade mengaku tidak tahu persis. “Makanya sebelum pembanguan dilanjutkan, sebaiknya dibahas dulu,” katanya.
Anggota Fraksi PDI-P DPRD, Muslim juga mengaku sempat mendengar ada semacam moratorium untuk membatasi sementara pembangunan pasar modern. “Tetapi entahlah apakah kebijakannya sudah berubah atau justru dilanggar,” ungkap Muslim yang juga anggota Komisi C DPRD tersebut. 
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tasikmalaya Ny. Nina Setianah membenarkan jika pembangunan pasar modern Ramayana sudah mulai berjalan. 
Malah dari pantauan Kabar Priangan, areal seluas kurang lebih 2 hektare di kawasan Nagarawangi sudah mulai diratakan. “Rencananya, Jumat depan akan dilakukan peletakan batu pertama,” kata Nina. Menurutnya, masyarakat Kota Tasikmalaya akan memiliki keuntungan dengan perekrutan banyak tenaga kerja. “Manajemen Ramayana sudah memberi kesempatan warga Kota Tasikmalaya untuk mengisi 70 persen pekerjaan di pasar modern itu,” katanya. E-10***

Selasa, 24 Juli 2012

Polsekta Tawang Tingkatkan Razia Pekat


Polsekta Tawang Tingkatkan Razia Pekat 

TAWANG, (KP).- Jajaran Polsekta Tawang terus meningkatkan razia penyakit masyarakat selama bulan Ramadan penuh. Selain razia minuman keras, polisi juga menggelar razia petasan, hotel dan kamar kost serta hiburan malam selama Ramadan guna menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi umat Islam yang menjalankan puasa.
Dalam razia pekat, Senin (23/7) siang, polisi mendatangi sejumlah rumah kost dan kios jamu yang diduga kerap menjual minuman keras. Sayangnya, razia ini diperkirakan sudah bocor. Petugas tidak mememukan pasangan remaja yang diduga sering melakukan mesum di tempat kost.
Razia dimulai di rumah kost di kawasan Jalan Siliwangi. Di tempat ini sebagaian besar kamar kost tertutup rapat. Meski digedor, penghuninya tidak juga membukakan pintu karena tidak berada di tempat. Sementara itu, penghuni yang membuka pintu dan berhasil ditemui mampu menunjukan kartu identitas.
Tak mendapatkan hasil, tim bergerak ke Jalan BKR untuk merazia minuman keras. Lagi-lagi, razia diduga bocor. Sejumlah warung jamu yang diduga kerap menjual miras, tidak satu pun yang buka.
Razia kemudian dilanjutkan ke hotel-hotel kelas melati. Di salah satu hotel itu, polisi berhasil mengamankan pasangan tidak resmi yang sedang bermesraan di kamar hotel. 
Pintu kamar diketuk petugas dan didapati keduanya sedang berbuat selayaknya suami istri. Keduanya langsung digelandang karena tidak bisa menunjukan identitas dan bukti perkawinan yang sah. 
Pasangan yang tidak muda lagi dan bukan pasangan suami istri itu, nekad melakukan perbuatan intim di siang bolong pada bulan Ramadan. Pasangan tersebut dibawa ke Mapolsekta guna dilakukan pendataan. 
Razia bergeser ke Jalan Sutisna Senjaya. Di lokasi tersebut, petugas melakukan penertiban terhadap anak jalanan, anak punk dan pengemis yang berkeliaran di lampu stopan. Sebanyak 6 orang anak punk yang tengah duduk digiring tanpa perlawanan. Beberapa orang di antaranya adalah wajah lama yang sering terjaring di setiap razia.
“Razia ini sengaja digelar untuk menjaga kondusifitas lingkungan sehingga masyarakat bisa leluasa dan khusuk dalam melaksanakan ibadah Puasa,” ujar Kapolsekta Tawang Inspektur Satu Dani Prasetia.
Menurutnya, dalam razia ini sasarannya minuman keras, prostitusi, pengamen dan judi serta penyakit masyarakat lainnya. Razia akan terus digelar hingga mendekati Lebaran. E-18***

Sumber : Kabar Priangan Tuesday, 24 Jul 2012 | 09:58:11 WIB

Minggu, 22 Juli 2012

Cerdas Memaknai Bulan Ramadhan


TASIK, (KP).- Ramadan 1433 H telah tiba. Di bulan suci ini, berbagai ibadah pun diberi ganjaran pahala berlipat ganda. "Bahkan tidurnya seorang yang berpuasa pun mendapat pahala". Tetapi, Ramadan pun harus dimaknai secara cerdas. Terlebih banyak orang yang justru terjebak dengan hal-hal merugikan sehingga hampa pahala. 
Demikian disampaikan Ustadz Usman dalam pengajian rutin yang digelar Komunitas Hijabers Tasikmalaya di Syfa Butik, Jalan Sutisna Senjaya, Kota Tasikmalaya, menyambut Ramadan tahun ini, Minggu (15/7). “Ada empat hal yang perlu digarisbawahi dalam kita memaknai Ramadan. Tradisi yang salah dapat membuat kita justru terjebak dalam euforia bulan Ramadhan. Karenanya kita harus cerdas memaknai Ramadan,” kata Uus, sapaan akrab Usman, di depan peserta pengajian yang didominasi kaum perempuan belia tersebut.
Pertama, kata Uus, tradisi berbuka yang membeli berbagai macam makanan sehingga membuat seseorang kamerkaan. Hal ini lantas membuat biaya kebutuhan menjadi membengkak karena penuh dengan menu kemewahan. “Meski kita hanya makan dua kali dalam sehari, karena terjebak euforia maka biaya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari jadi jebol. Dari makanan tajil hingga menu berbuka dipenuhi hawa nafsu,” ujarnya. 
“Padahal kata Rasulullah, kriteria sehat itu dalam sehari memiliki porsi 1/3 untuk makan, 1/3 minum dan 1/3 untuk nafas. Karena memenuhi hasrat hawa nafsu, ketika kita mendengar adzan Isya malah kamerkaan dan tidak melakukan tarawih,” kata Uus. 
Selain itu, lanjut dia, ada anggapan bulan Ramadan merupakan ranah untuk bermain alias ngabuburit sehingga masjid malah kosong. Bulan yang sejatinya penuh hikmah dan momentum untuk memperbaiki diri pun menjadi sebaliknya. 

Belajar bangun malam
Uus mengutip pernyataan Pakar Kesehatan Islam, Prof. Dr. H. Dadang Hawari, bahwa sahur hanya mencukupi untuk tubuh hingga waktu Dzuhur dan selebihnya merupakan perjuangan. “Ada alasan, karena puasa maka membatasi untuk melakukan kegiatan bahkan berleha-leha. Dan ketika ngabuburit malah yang penuh itu alun-alun, bukan masjid. Padahal bulan Ramadan itu seharusnya membuat kita mampu meningkatkan diri dalam beribadah,” tutur Uus. 
Di bulan Ramadan, berbagai pahala yang berlipat ganda menjadi peluang untuk meningkatkan keimanan dan diharapkan menjadi kebiasaan setelah selesai bulan tersebut. “Saat Ramadan kita bisa belajar bangun malam untuk bertahajud. Mari bikin bulan ini jadi pembelajaran melatih diri,” kata Uus. (Inu B/”KP”)***

Sumber : Kabar Priangan

Kamis, 19 Juli 2012

Penghargaan Presiden Untuk Bupati Tasikmalaya


Berhasil Meningkatkan Produksi Beras di Atas 5 Persen
JAKARTA, (KP).- Presiden Republik Indonesia H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang telah mampu meningkatkan produksi beras di atas 5 persen yang diterima langsung oleh Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum di Hotel Grand Indonesia Jakarta, Rabu (18/7).

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, H. Henry Nugroho mengatakan, penghargaan Presiden itu merupakan penghargaan kali pertama pada satu tahun pemerintahaan Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh H. Uu Ruzhanul Ulum.

“Ini penghargaan yang sangat membanggakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya khususnya, dan umumnya kebanggaan seluruh lapisan masyarakat yang bergerak dalam dunia pertanian. Ini juga terjadi atas keseriusan pemerintah dan kerja keras para petani dan seluruh elemen masyarakat yang bergerak dalam dunia pertanian sehingga Kabupaten Tasikmalaya ini berhasil meningkatkan produksi beras hingga lima persen,” kata Henry.

Sementara itu, Bupati mengatakan, sepatutnya Pemerintah mengucapkan apresiasi kepada seluruh insan tani di Kabupaten Tasikmalaya, karena prestasi ini tidak lepas dari keberhasilan para petani.
“Prestasi ini sebagai bukti dari keseriusan Pemerintah yang mampu mendorong para petani untuk dapat meningkatkan produksi beras. Namun yang paling penting adanya keseriusan dan kerja keras seluruh insan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya,” kata Uu.

Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi Pemerintah untuk terus meningkatkan perhatian dan dukungannya terhadap para insan penggerak pertanian. “Ini sebuah nafas kesemangatan baru bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan para petani dan semua insan yang bergerak dalam pertanian. Pemerintah pun akan semakin giat untuk meningkatkan pemahaman kepada mereka dengan teori pertanian modern di mana para petani tidak hanya dapat bertani untuk kepentingan memenuhi kebutuhan rumah tangganya saja, akan tetapi ke depan, bagaimana Pemerintah dapat mendorong mereka ke arah agrobisnis pertanian. Alhasil, pertanian harus menjadi jembatan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup,” papar Uu.

Artinya, tambah Uu, Pemerintah harus dapat menyusun formula dan strategi khusus sehingga dapat memadukan seluruh kekuatan antara pemerintah dan para insan pertanian kepada manajemen modern alias tidak ortodoks.

Ia juga berjanji untuk lebih memperhatikan pembangunan irigasi untuk pengairan pertanian. Semua itu sebagai obsesi dirinya dalam akselerasi pencapaian program Gerbang Desa khususnya poin keempat yakni irigasi pedesaan dan saluran air pedesaan menjadi prioritas. E-32***

Dikutip dari : Kabar Periangan Thursday, 19 Jul 2012 | 09:56:10 WIB

Rabu, 18 Juli 2012

8 Ikon Utama Kota Bandung

8 Ikon Utama Kota Bandung

Apa yang anda tersirat dalam benak anda apabila mendengar kota bandung? Gedung sate kah? Persib tau bobotoh? Nah kini saya posting mengenai hal tersebut. Dimana terdapat 8 ikon terpopuler yang ada di kota Bandung. Apa sajakan itu? Berikut jawabannya. Cekidot....

1. Gedung Sate

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.


2. Jembatan Pasopati

Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara. 

Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah.

3. Persib dan Bobotoh

Persib Bandung, atau sering disingkat menjadi Persib (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung) adalah salah satu tim sepak bola Indonesia. Sebelum bernama Persib Bandung, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Bobotoh adalah salah satu pendukung klub sepak bola Persib Bandung. Nama ini berasal dari bahasa Sunda yang berarti orang-orang yang mendorong atau membangun semangat bagi orang lain yang akan terlibat dalam kontes. Bobotoh diatur dalam beberapa penggemar klub, yang terbesar adalah Viking dan Bomber.

4. Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Observatorium ini pernah menjadi tempat syuting salah satu film anak Indonesia terbaik yaitu Petualangan Sherina.

5. Jalan Braga

Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan obyek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java. Awalnya Jalan Braga adalah sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an. Jalan Braga menjadi ramai karena banyak usahawan-usahawan terutama berkebangsaan Belanda mendirikan toko-toko, bar dan tempat hiburan di kawasan itu seperti toko Onderling Belang.

6. Institut Teknologi Bandung

Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Saat ini status ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara). Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.

7. Peuyeum


Peuyeum atau tape singkong adalah makanan khas Kota Bandung yang memiliki rasa manis, sedikit asam dan beraroma alkohol.
Peuyeum ini dibuat dari singkong yang difermentasikan. Orang sering mengatakan peuyeum sama dengan tape singkong, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan yaitu peuyeum lebih kering daripada tape. Hal ini dikarenakan perbedaan dalam proses pembuatan dan penyimpanannya. Peuyeum dengan kualitas bagus yaitu peuyeum yang baunya dan rasanya enak, manis dan asam. Peuyeum dapat ditemukan di toko oleh-oleh khas Bandung seperti di sekitar Terminal Leuwi Panjang, di Pasar Baru, dan di pasar-pasar tradisional.

8. Paris Van Java Mall


Agans suka shopping sekaligus cuci mata dan kuliner ? Di sinilah tempatnya. Paris Van Java Resort Lifestyle Place (juga dikenal dengan nama Paris Van Java Mall) adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Mal ini bisa dicapai beberapa menit dengan mengemudi dari Tol Pasteur. Paris Van Java Mall (PVJ) adalah mal yang terbagi menjadi first floor, ground floor, upper ground serta lower ground dengan salah satu departement store terbaik di Indonesia, Sogo Department Store di lantai teratas. Fasilitas lainnya yang cukup menjadi daya tarik adalah pasar swalayan Carrefour, toko buku Gramedia, serta bioskop Blitzmegaplex. Selain itu, di Paris Van Java Mall juga berjejer kafe-kafe yang menggugah selera, dimulai dari counter sushi di paling kiri hingga restoran King Duck di paling kanan. 

Pada tahun 2010, dibangun sebuah wahana permainan baru yaitu ice skating rink Gardenice yang terletak di lantai satu tempat parkir PVJ. Gardenice merupakan salah satu tempat permainan bagi masyarakat kota Bandung.

sumber : http://www.klikunic.com/2012/04/hal-yang-menjadi-icon-utama-kota.html

Senin, 16 Juli 2012

Bertambahnya Pengemis Jalanan Menjelang Ramadhan


TASIK – Kedatangan bulan suci Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, dihiasi dengan maraknya pengemis dadakan di jalanan Kota Tasikmalaya. Beberapa hari terkahir ini, para penghiba belas kasih ini mulai terlihat di beberapa titik seperti Jalan Sutisna Senjaya, Alun–alun Kota Tasik dan Jalan RE Martadinata.
Salah seorang pengemis yang namanya enggan dikorankan mengaku terpaksa mengemis karena terhimpit kebutuhan ekonomi. “Saya terpaksa menjalani semua ini. Sebenarnya saya malu juga seperti ini tapi mau gimana lagi. Pernah dulu kerja di tempat lain tapi hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari–hari,” tutur wanita yang mengaku beranak empat ini kepada Radar saat beraksi di sebuah ruas jalan, kemarin (16/7).
Jika pemerintah memberinya modal, dia berjanji akan meninggalkan pekerjaan ini dan akan berkarya. “Jika saja pemerintah itu peduli, berilah kami modal yang cukup untuk usaha,” pintanya.
Dihubungi terpisah, Kabid Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinsosnakertrans Kota Tasikmalaya, Hj Elis mengakui maraknya pengemis dadakan saat memasuki bulan Ramadan. Fenomena ini, kata dia, menjadi polemik di setiap sudut kota dimanapun di negeri ini, tak terkecuali di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data, di tahun 2011 sebanyak 390 orang gelandangan pengemis (gepeng) ditertibkan di beberapa titik Kota Tasikmalaya. “Tahun kemarin (2011) yang terjaring oleh razia dan mendapat pembinaan dari kita itu sekitar 390 orang,” ungkapnya.
Meski sering dirazia, para pengemis itu kembali berdatangan, terkesan mereka tidak kapok. Namun sejauh ini pihaknya hanya bisa membina mereka tanpa bisa memberi sanksi apa-apa. Soalnya, kata dia, sejauh ini belum ada peraturan daerah khusus masalah ini. Kalau tertangkap, mereka hanya didata diri dan dipulangkan. “Kami hanya memberikan pembinaan dan mendata mereka. Kami juga memulangkan mereka yang berasal dari luar kota dengan mengeluarkan surat bebas biaya kepada pihak transportasi yang dipakai untuk memulangkan mereka,” tambahnya.
Seharusnya, kata Elis, Pemerintah Kota Tasikmalaya mencontoh dari kota–kota besar yang telah sukses memberantas pengemis, seperti Kota Surabaya dan Lampung. Di wilayah ini, mereka yang memberikan uang pada pengemis akan diberi sanksi atau denda. “Seharusnya yang memberi uang itu dikenakan sanksi atau (denda, red) lima puluh ribu seperti di Surabaya dan Lampung. Jadi dengan hal itu diharapkan para gepeng berkurang karena kran-nya ditutup,” tegasnya.
Sebagai tindakan preventif, di bulan Ramadan ini, pihaknya akan meminta bantuan Satpol PP dan kepolisian untuk stand by di titik-titik rawan pengemis seperti di Jalan Sutisna Senjaya, Alun–alun Kota Tasik dan Jalan RE Martadinata. Dengan begitu diharapkan para gepeng akan mengurungkan niatnya mengemis. (mg4)

Sumber : Radar Tasikmalaya,TUESDAY, 17 JULY 2012 12:39

Kawah Gunung Galunggung Retak


Akibat Gempa, Khawatir Longsor

TASIK– Gempa tektonik berkekuatan 7,3 skala richter Selasa (2/9), berdampak pada pergerakan tanah di bibir kawah Gunung Galunggung. Akibatnya bibir kawah Galunggung retak. Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang berada di Kecamatan Padakembang, menemukan retakan tanah sepanjang 350 meter dan lebar 0,5 sentimeter melingkar di bibir kawah. Kondisi tersebut rentan memicu longsoran tanah, jika retakan terisi air hujan.
Anggota pengamat Gunung api Galunggung, Ucu Insan Kamil mengaku mengetahui kejadian tersebut dari laporan warga setempat. Namun, untuk memastikan potensi gerakan tanah di bibir kawah serta adanya potensi longsor, kata Ucu, harus dipastikan melalui penelitian lebih lanjut dari tim ahli peneliti pergerakan tanah Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Provinsi Jawa Barat. “Kemungkinan (penelitian) akan dilakukan satu atau dua hari kedepan,” ungkapnya kepada Radar, tadi malam.
Menurut Ucu, retakan tanah tersebut baru muncul setelah gempa. Pasalnya dari data terakhir pengamatan rutin oleh tim pengamatan Gunung Api Galunggung Minggu lalu, retakan tersebut tidak terlihat.
Apakah retakan itu bisa menyebabkan longsoran tanah ke objek wisata di bawahnya? Ucu mengatakan longsoran tanah akan jatuh ke kawah. Sebab, bibir kawah memiliki sudut kemiringan lebih curam daripada punggungnya. “Namun jika longsoran tanah jatuh ke danau dan menutup inlete (saluran pembuangan air, red), bisa menyebabkan gelombang air besar seperti peristiwa Situ Gintung. Gelombang tersebut mengalir ke Sungai Cikunir dan Cibanjaran,” ungkap Ucu.
Mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, Pos pengamatan Gunung Api Galunggung menyarankan agar pemerintah menutup sementara akses pengunjung dan masyarakat ke kawah. Apalagi, sejak satu bulan terakhir, gempa vulkanik di Gunung Galunggung terus terjadi. Yakni satu kali berturut-turut pada Sabtu (1/8), Minggu (2/8), Senin (10/8) dan Selasa (11/8). Kemudian tiga kali pada Sabtu (15/8) dan berturut-turut satu kali pada Rabu (19/8), Sabtu (22/8), Senin (24 dan 31/8), dan satu kali pada Selasa (1/9). “Gunung Api Galunggung masih berstatus aktif normal,” pungkas Ucu.
Secara terpisah, aktivis lingkungan Dzulfakor, Usep menyatakan sempat berdialog dengan para kepala desa se-Kecamatan Padakembang membahas kodisi Gunung Galunggung saat ini. Menurut Usep, adanya retakan tanah di bibir kawah tak lepas dari aksi ekploitasi pasir di kawasan Cipanas Galunggung. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya belum pernah bersuara tentang kondisi di Galunggung. “Seharusnya ada keputusan pelarangan ekploitasi di Galunggung seperti pasir,” ungkapnya.
Hal sama juga diungkapkan aktivis lingkungan Dzulfakor lainnnya, Abu. Menurutnya, jika retakan tanah terus membesar ketika hujan turun, bibir kawah bisa jebol. Luapan air kawah dan longsoran tanah dari bibir kawah setidaknya bisa menyapu dua desa terdekat, yakni Desa Linggajati dan Sinagar.
“Dalam waktu dekat kami berencana menggelar dialog dengan masyaralat Kecamatan Sukaratu tentang kondisi dan dampak kerusakan di Galunggung,” ungkap abu. (rip)

Hanya uji coba

Uji coba posting