Tasikmalaya - Di saat Uji Kompetensi Guru (UKG) hari pertama yang kacau, kemarin (30/7) muncul data bahwa sebanyak 30 persen guru tersertifikasi di Kota Tasikmalaya masih gagap teknologi (gaptek). ”Kita secara jujur mengakui bahwa masih ada sekitar 30 persen guru masih gaptek dari 3.579 guru yang telah dinyatakan lulus sertifikasi,” ujarnya ditemui di sela monitoring UKG di SMPN 1 Tasikmalaya kemarin (30/1). Tidak bisanya guru mengakses teknologi komputer membuat mereka, kata Dadang, resah dan stres menghadapi UKG, karena ujian dilaksanakan via internet.
”Para guru resah akibat karena ketidaktahuan menggunakan komputer dan internet sehingga mereka cenderung menolak UKG,” tuturnya.
Mengapa masih ada guru yang gaptek? Kata Dadang, karena guru-guru itu telah berumur lebih dari 50 tahun sehingga pengaksesan teknologinya kurang. Padahal di zaman yang semakin maju, kebutuhan akan IT sangat penting, bahkan akan menjadi keperluan primer. ”Adanya teknologi itu untuk mempermudah dan kita semua berharap para guru dapat mampu mengoperasikan komputer sehingga akan mempermudah setiap pekerjaan,” tuturnya. ”Untuk itu jadikan UKG ini sebagai modal awal untuk para guru bahwa pengetahuan teknologi sangatlah penting dimiliki,” tambahnya.
Salah seorang guru peserta UKG, Ipah (58) mengaku mampu mengoperasionalkan komputer dan kerap menggunakan internet. “Saya sering buka internat untuk membuka facebook atau mencari data di google,” tandas guru SMP ini. (kim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar